flash compugraphics

Segala sesuatu yang berhubungan dengan karya ilmiah

Sabtu, 06 April 2013

PERENCANAAN PROGRAM, PELAKSANAAN RENCANA KERJA, PENGAWASAN DAN EVALUASI, KEPEMIMPINAN MADRASAH DAN SISTEM INFORMASI MANAJEMEN



Perencanaan Program
Dalam kaitannya dengan perencanaan pengembangan lembaga pendidikan Islam di daerah tempat penulis tinggal, dilakukan dengan beberapa langkah berikut ini:
1.      Pengembangan lembaga pendidikan Islam tidak boleh bertentangan dengan kebijakan yang berlaku baik dari pemerintah pusat maupun pemerintah daerah. Seperti menggunakan kurikulum, penentuan kelulusan peserta didik dengan standar minimal yang telah ditetapkan dan sebagainya.
2.      Mengetahui keadaan, kekuatan, kelemahan, kekurangan lembaga untuk kemudian dicari jalan keluar yang tepat. Dalam konteks ini digunakan analisis SWOT (Strength, Weakness, Ppportunity, Treat). Dengan teknik ini akan diketahui betul apa kekuatan, kelemahan, peluang/kesempatan dan ancaman yang dihadiri lembaga pendidikan tersebut.
3.      Berdasarkan kebijakan yang berlaku dan analisis kondisi lembaga, selanjutnya harus dirumuskan tujuan pengembangan, baik tujuan jangka pendek, tujuan jangka menengah maupun tujuan jangka panjang.
4.      Mengumpulkan data dan informasi. Data yang dikumpulkan adalah data yang berkaitan dengan tujuan yang akan dicapai, yakni seluruh komponen yang berkaitan dengan pencapaian tujuan misalnya SDM, sarana prasarana dan daya dukung steakholder.
5.      Menganalisis data dan informasi. Data dan informasi yang terkumpul harus dianalisis secara komprehensif. Dalam analisis ini dicoba ditafsirkan hubungan antara komponen dan usaha untuk mencapai tujuan.
6.      Merumuskan dan memilih alternatif program. Berdasarkan hasil analisis kemudian perlu dikembangkan beberapa alternatif program atau kegiatan untuk mencapai tujuan yang ditetapkan. Alternatif program itu jika dipandang perlu, kemudian dikaji ulang dan dievaluasi untk dipilih salah satu yang paling baik untuk mencapai tujuan dengan pertimbangan paling hemat tenaga, waktu dan dana.
7.      Menetapkan langkah-langkah kegiatan pelaksanaan. Sebelum dilaksanakan alternatif program yang dipilih, perlu dilakukan penjabaran yang secara terperinci, sampai pada tahap-tahap pelaksanaannya. Setiap tahap harus diperjelas pula dengan (a) sasaran yang akan dicapai, (b) kegiatan untuk mencapai tujuuan tersebut, (c) pelaksanan dan penanggung jawab, (d) waktu pelaksanaannya, (e) sarana dan prasarana, serta (f) dana yang dibutuhkan untuk kegiatan atau program yang telah ditetapkan.

Pelaksanaan Rencana Kerja
Proses pelaksanaan rencana kerja adalah langkah-langkah yang dilakukan untuk membentuk sebuah organisasi, proses tersebut meliputi beberapa kegiatan di antaranya:
1.      Menentukan tugas-tugas apa yang harus dilakukan untuk mencapai tujuan
2.      Membagi seluruh beban kerja menjadi kegiatan yang dapat dilaksanakan oleh perseorangan atau kelompok. Pada proses inilah perlu diperhatikan kualifikasi orang yang akan diserahi tugas, agar tugas yang dilaksanakan dapat diselesaikan dengan baik dan tercapainya tujuan.
3.      Menggabungkan pekerjaan para anggota dengan cara yang rasional dan efisien. Proses ini pada kumpulan orang-orang (organisasi) yang sudah besar biasanya disebut departementalasi.
4.      Menetapkan mekanisme kerja untuk mengkoordinasikan pekerjaan dalam suatu kesatuan yang harmonis.
5.      Mengambil langkah-langkah penyesuaian untuk mempertahankan dan meningkatkan efektivitas, karena pengorganisasian merupakan proses yang berkelanjutan, diperlukan penilaian ulang terhadap keempat langkah sebelumnya secara terprogram/berkala, untuk menjamin konsistensi, efektivitas dan efisien dalam memenuhi kebutuhan.

Pengawasan dan Evaluasi
Kegiatan pengawasan merupakan proses penerapan fungsi manajemen melalui alat-alat dan teknis-teknis pengawasan untuk menetapkan apakah rencana-rencana, kebijaksanaan-kebijaksanaan, intruksi-intruksi, dan prosedur-prosedur itu diikuti atau tidak, dan apakah efektif atau tidak pelaksanaannya. Pengawasan tidak hanya untuk mencegah pemborosan atau menghilangkan kebiasaan dan perbuatan yang salah, melainkan juga untuk mengarahkan perbuatan kepada maksud-maksud organisasi. Pengawasan diperlukan pada semua kegiatan bidang sekolah, seperti program pembelajaran, personil, murid, keuangan, perlengkapan, dan hubungan masyarakat. Dalam organisasi pendidikan madrasah, pengawasan ini dilkukan oleh kepala sekolah dengan bantuan guru, petugas tata usaha atau pihak lainnya yang berkompeten.
Kepemimpinan Madrasah
Seorang kepala madrasah sebagai pengawas bekerja sama dengan para guru dalam menjalankan tugasnya menyelesaikan berbagai permasalahan yang dihadapi mereka, berkaitan aktivitas membelajarkan di kelas sehingga para siswa diarahkan terus menerus mencapai hasil belajar semaksimal mungkin. Secara rinci, tugas kepala madrasah sebagai pengawas pendidikan sebagai berikut:
1.      Membantu guru untuk melihat lebih jelas tujuan pendidikan yang sebenarnya, dan peranan khusus sekolah dalam mencapai tujuan pendidikan;
2.      Membantu guru untuk melihat lebih jelas tentang kebutuhan dan persoalan civitas akademi dan membantu mereka dalam memenuhi kebutuhan tersebut;
3.      Membantu guru mengembangkan kecakapan membelajarkan;
4.      Membantu guru dalam melihat kesulitan belajar siswa serta merencanakan pelajaran yang efektif
5.      Membantu moral, dan mempersatukan guru dalam satu tim yang efektif, bekerja sama secara benar dan saling menghargai untuk mencapai tujuan bersama;
6.      Membantu memberi peringatan kepada masyarakat mengenai program madrasah, agar mereka berusaha mengerti dan membantu keperluan dan kepentingan madrasah agar semua program tersebut bisa berhasil.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Silahkan Anda komentari tulisan-tulisan ini!
Komentar yang masuk dapat dijadikan pertimbangan untuk menampilkan tulisan-tulisan selanjutnya.
Terima kasih.